Akhir-akhir ini saya menggiatkan diri masuk ke dunia
literasi. Saya ikuti berbagai kelas menulis online dan mengikuti beberapa
tantangan literasi, baik itu membaca maupun menulis. Saya percaya bahwa
berlatih setiap hari bisa meningkatkan skill saya. Menantang diri sendiri juga
membuat saya selalu atif berpikir dan mengeksplorasi ide-ide.
Sayangnya konsistensi itu tidak terlaksana dengan mudah. Ya,
menerapkan kebiasaan baik itu sulit. Pada tantangan literasi menulis misalnya,
saya mengikuti tantangan satu hari satu postingan blog atau One Day One Post
(ODOP). Minggu pertama berlalu cukup mulus, masuk minggu kedua mulai datang
kemalasan. Ini baru tantangan menulis sederhana, yang sebenarnya kebiasaan baik
untuk terus menghasilkan tulisan yang bermutu. Jika ditambah dengan tantangan
lain yang lebih rumit, entahlah, apa saya bisa bertahan sampai akhir tantangan.
Yang jelas tujuan utama saya mengikuti tantangan ini adalah
untuk membiasakan diri melakukan kebiasaan baik. Maka ketika saya mulai
kehabisan “bahan bakar” seperti ini saya harus mengubah strategi. Harus ada
cara untuk mempertahankan kebiasaan baik itu. Apa saja ya yang bisa dilakukan
untuk membuat kebiasaan baik terus menempel di diri?
Mulai dari hal yang kecil
Oke, hal mudah yang bisa dilakukan adalah memulai dari hal
kecil yang menciptakan kebiasaan baik. Misalnya, untuk belajar menulis maka
saya mulai membaca banyak status media sosial, posting blog, dan quotes dari
beberapa penulis idola. Bagi saya, membaca tulisan status dan posting yang
singkat akan memberikan contoh bagaimana membuat tulisan yang menarik. Ini akan
menambah wawasan saya yang belajar menulis. Menggelitik juga untuk ikut membuat
tulisan berbobot dan menarik.
Punya tujuan yang
jelas
Tujuan yang jelas membuat semua kegiatan lebih terarah. Ya,
tujuan harus diciptakan terlebih dahulu. Walaupun “yang penting belajar” tapi
jika tidak dilandasi dengan tujuan, maka kegiatan belajar pun bisa-bisa
berhenti di tengah jalan.
Tujuan akhir saya adalah menjadi penulis yang menghasilkan
karya dari rumah. Maka saya harus rajin membaca dan menulis. Membiasakan diri
untuk membaca dan menulis ini vital bagi saya. Menerapkan kebiasaan ini adaah
hal yang sulit tapi sekali lagi, karena saya punya tujuan jadi mau tidak mau
saya kembali memaksakan diri untuk bersusah-payah demi tujuan akhir.
Merayakan pencapaian
sekecil apapun
Ternyata perayaan ini perlu. Baru saya sadari setiap saya
mencapai sesuatu berkaitan dengan kegiatan tulis-menulis saya, misalnya artikel
yang menang kontes dan karya yang diterbitkan, saya tidak pernah memberikan reward untuk diri sendiri. Padahal ini
adalah salah satu bentuk apresiasi yang bisa memacu diri untuk menghasilkan
karya-karya yang baik.
Jika dipikir lebih jauh bukankah penghargaan yang paling
besar adalah dari diri sendiri? Bukan berarti memanjakan diri semata, tapi
dengan menghargai diri sendiri maka rasa kepercayaan diri juga akan bertambah.
Saya juga menyadari bahwa minder tak akan membawa kemajuan, ketika berhasil mengatasi
itu dan menciptakan karya yang baik maka itu adalah sbeuah pencapaian.
Menciptakan
lingkungan yang mendukung
Lingkungan mempengaruhi bagaimana kebiasaan baik bisa
bertahan. Semakin positif lingkungan, dalam hal ini keluarga dan teman-teman
yang mendukung, maka semakin baik hasilnya. JIka keluarga dan teman terdekat
tak mendukung, maka perlu mencari komunitas atau teman-teman lain yang bisa
mendukung. Saya tidka mendapat dukungan langsung dari orang tua, karenanya saya
mencari komunitas menulis yang bisa membuat saya nyaman.
Dengan bergabung di komunitas ini saya juga jadi tertarik menfikuti berbagai
kelas, kontes, tantangan, dan kegiatan lain. Melihat teman-teman yang sukses
membuat saya terpacu. Inilah pentingnya membuat lingkungan yang positif.
Perbarui komitmen
diri
Komitmen juga perlu diperbarui. Setelah beberapa saat,
komitmen awal wajib dilihat dan direnungkan kembali. Selanjutnya, komitmen baru
dengan semangat baru mulai ditanamkan. Ini adalah hal yang biasanya saya
abaikan. Saya sering berpikir asal tujuan tak berubah maka komitmen juga tetap.
Ya, saya salah. Komitmen pun bisa menipis dan hilang.
Lima langkah tadi bisa membantu menancapkan kebiasaan baik
tetap bersama saya. Tulisan ini juga menjadi pengingat saya untuk terus
menerapkan kebiasaan baik setiap hari. Pernahkah mencoba? Ayo tulis komentar
Sahabat dan beri tahu saya bagaimana cara Sahabat membuat kebiasaan baik tak
pergi lagi.
#ODOP_6
#komunitasonedayonepost
No comments:
Post a Comment