Sunday, October 21, 2018

Surprised Party

Photo by Ivan from Pexels

Sejatinya surprised party adalah pesta kejutan yang dibuat dengan tujuan mengejutkan orang yang punya hajat. Misal saya berulang tahun di hari ini, saya tidak mengadakan pesta dan tiba-tiba keluarga saya mengejutkan saya dengan datang di kantor lengkap kue, kado, dan lainnya.

Pesta kejutan yang saya terima adalah yang terindah dalam hidup, sekali seumur hidup dan sangat menyenangkan. Bukan pesta ulang tahun, tapi pesta pernikahan. Katanya pernikahan sederhana?
Ide awalnya begitu. Sejujurnya acara pernikahan membuat saya puyeng di awal. Tentu saja menyangkut biaya dan lokasi. Walaupun mengundang kerabat dekat dan teman kerja tapi saya ingin menyajikan hidangan yang layak. Karena tidak memungkinkan untuk masak di rumah saya berpikir untuk mengajak semuanya makan bersama di rumah makan. Ide lain membeli dari caterer, penyedia jasa catering dan disajikan per porsi untuk tamu. Belum lagi memikirkan tendanya. Saya tinggal di rumah kontrakan di Surabaya saat itu jadi untuk membuat acara yang tidak mengganggu kenyamanan tetangga juga sulit, saya bukan warga asli jadi saya harus memikirkan bagaimana nyamannya acara ini. Mengadakan di rumah saya di domisili asal lebih tidak memungkinkan karena rumah sudah lama ditinggalkan dan keadaannya jauh lebih tidak layak lagi untuk dibuat tempat hajatan.

Oh tentu saja, acara “pesta” di Surabaya dikubur dalam-dalam karena akad nikah hanya bisa dilakukan di domisili sesuai KTP dari pihak perempuan atau laki-laki. Surabaya bukan domisili kedua pihak maka dalam keruwetan pikiran yang sibuk sendiri itu keluarga suami menghendaki acara dilakukan di kediaman mereka. Oh ya, ibu saya sudah meninggal dan bapak saya terkena stroke menahun. Saya tinggal bersama saudara kandung yang masing single, jadilah acara ini dimudahkan dan diatur oleh keluarga pihak laki-laki. Beruntung bukan?

Saya tidak pernah menginginkan pernikahan besar jadi ketika ibu mertua saya menghendaki acara dilaksanakan di kediaman mereka dengan kesederhanaan acara maka saya tidak menolak. Bahkan sampai hari H saya tidak diminta membantu apa-apa sama sekali. Saya hanya menyediakan souvenir yang dikerjakan sendiri oleh saudara kandung saya.

Kejutan lainnya adalah acara yang awalnya dibuat sederhana ternyata dibuat lebih dari sederhana. Ada pelaminan berhias bunga, makanan yang disajikan a la buffet alias prasmanan, fotografer sewaan dan make up artist yang membuat saya jadi ratu sehari. Alhamdulillah betapa mudahnya urusan jika dipasrahkan pada-Nya. Seluruh biaya pengeluaran kecuali ditanggung oleh pihak laki-laki, hal yang amat sangat jarang terjadi. Karena, sekali lagi menurut adat, pihak wanita yang menentukan seperti apa pernikahan yang diinginkan, sesederhana apapun adatnya dilaksanakan di pihak wanita, kami memang menabrak aturan adat tapi sekali lagi patokannya adalah aturan agama dan negara.

Kami hanya mengundang kerabat dekat, saudara, dan tetangga. Total undangan sekitar 200 orang saja. Dibanding dengan pernikahan lainnya juga acara kami masih terbilang sederhana. Toh yang terpenting kebahagiaan kami dan makan-makan prasmanannya adalah berkah yang ingin dibagi oleh keluarga. Semuanya terwujud karena Allah memudahkan jalan untuk saya dan sekali lagi, pasrahkan saja semua urusan pada-Nya. Ada biaya tapi selama bukan gengsi yang utama maka semuanya bisa mudah dan murah.


#komunitasonedayonepost

#ODOP_6 


No comments:

Post a Comment

Sang Kala

Sumber gambar: https://www.huffingtonpost.com/2013/12/31/time-art_n_4519734.html “Ceritakan padaku apa yang perlu kudengar.” “...