Sejatinya surprised
party adalah pesta kejutan yang dibuat dengan tujuan mengejutkan orang yang
punya hajat. Misal saya berulang tahun di hari ini, saya tidak mengadakan pesta
dan tiba-tiba keluarga saya mengejutkan saya dengan datang di kantor lengkap
kue, kado, dan lainnya.
Pesta kejutan yang saya terima adalah yang terindah dalam
hidup, sekali seumur hidup dan sangat menyenangkan. Bukan pesta ulang tahun,
tapi pesta pernikahan. Katanya pernikahan sederhana?
Ide awalnya begitu. Sejujurnya acara pernikahan membuat saya
puyeng di awal. Tentu saja menyangkut biaya dan lokasi. Walaupun mengundang
kerabat dekat dan teman kerja tapi saya ingin menyajikan hidangan yang layak.
Karena tidak memungkinkan untuk masak di rumah saya berpikir untuk mengajak
semuanya makan bersama di rumah makan. Ide lain membeli dari caterer, penyedia jasa catering dan disajikan per porsi untuk
tamu. Belum lagi memikirkan tendanya. Saya tinggal di rumah kontrakan di
Surabaya saat itu jadi untuk membuat acara yang tidak mengganggu kenyamanan
tetangga juga sulit, saya bukan warga asli jadi saya harus memikirkan bagaimana
nyamannya acara ini. Mengadakan di rumah saya di domisili asal lebih tidak
memungkinkan karena rumah sudah lama ditinggalkan dan keadaannya jauh lebih
tidak layak lagi untuk dibuat tempat hajatan.
Oh tentu saja, acara “pesta” di Surabaya dikubur dalam-dalam
karena akad nikah hanya bisa dilakukan di domisili sesuai KTP dari pihak
perempuan atau laki-laki. Surabaya bukan domisili kedua pihak maka dalam
keruwetan pikiran yang sibuk sendiri itu keluarga suami menghendaki acara
dilakukan di kediaman mereka. Oh ya, ibu saya sudah meninggal dan bapak saya
terkena stroke menahun. Saya tinggal bersama saudara kandung yang masing single, jadilah acara ini dimudahkan dan
diatur oleh keluarga pihak laki-laki. Beruntung bukan?
Saya tidak pernah menginginkan pernikahan besar jadi ketika
ibu mertua saya menghendaki acara dilaksanakan di kediaman mereka dengan
kesederhanaan acara maka saya tidak menolak. Bahkan sampai hari H saya tidak
diminta membantu apa-apa sama sekali. Saya hanya menyediakan souvenir yang
dikerjakan sendiri oleh saudara kandung saya.
Kejutan lainnya adalah acara yang awalnya dibuat sederhana
ternyata dibuat lebih dari sederhana. Ada pelaminan berhias bunga, makanan yang
disajikan a la buffet alias
prasmanan, fotografer sewaan dan make up
artist yang membuat saya jadi ratu sehari. Alhamdulillah betapa mudahnya
urusan jika dipasrahkan pada-Nya. Seluruh biaya pengeluaran kecuali ditanggung
oleh pihak laki-laki, hal yang amat sangat jarang terjadi. Karena, sekali lagi
menurut adat, pihak wanita yang menentukan seperti apa pernikahan yang
diinginkan, sesederhana apapun adatnya dilaksanakan di pihak wanita, kami
memang menabrak aturan adat tapi sekali lagi patokannya adalah aturan agama dan
negara.
Kami hanya mengundang kerabat dekat, saudara, dan tetangga.
Total undangan sekitar 200 orang saja. Dibanding dengan pernikahan lainnya juga
acara kami masih terbilang sederhana. Toh yang terpenting kebahagiaan kami dan
makan-makan prasmanannya adalah berkah yang ingin dibagi oleh keluarga.
Semuanya terwujud karena Allah memudahkan jalan untuk saya dan sekali lagi,
pasrahkan saja semua urusan pada-Nya. Ada biaya tapi selama bukan gengsi yang
utama maka semuanya bisa mudah dan murah.
#komunitasonedayonepost
No comments:
Post a Comment