Saturday, September 8, 2018

Street Feeding, Pemberi Asa Penghuni Jalan.

sumber gambar: https://bit.ly/2wTCjzL


Pagi hari dihujani hangat sinar matahari mengantarkan warga kota bergegas menuju tempat tugasnya. Tiap hari jalanan hiruk pikuk dipenuhi perpindahan warga kota dengan alat transportasinya. Dalam kesibukan kaum urban di sepanjang jalan gang, jalan kecil, jalan sempit beraspal, dan bagian jalan lainnya, makhluk Tuhan lain berjalan mengedarkan pandangan mencari penghidupannya. 

Mamalia berkaki empat ini banyak kita jumpai dengan mudah di mana-mana. Kucing adalah binatang yang bisa jadi akan ditemukan di seluruh penjuru dunia. Tahukah Sahabat binatang ini sudah ada 9500 tahun yang lalu dan bahkan spesies kucing liar yang hidup bebas, tidak bersentuhan dengan manusia, sudah ada sekitar 130,000 tahun yang lalu? Para arkeologis telah mengumpulkan bukti dan menelusuri jejak nenek moyang kucing. Diperkirakan kucing sudah dipelihara sebagai hewan peliharaan di rumah-rumah di wilayah yang sekarang menjadi bagian dari Siprus daerah timur Mediterania sampai Teluk Persia. 

Sejak awal kemunculannya, kucing menjadi hewan piaraan di daerah dataran yang mendapat irigasi dari Sungai Nil, Yordan, Tigris dan Eufrats, tempat pemburu pertama kali bermukim. Felis catus, mamalia berbulu berkaki empat ini bahkan pada jaman Mesir Kuno sudah menjadi biantang piaraan, disembah dan dimumikan untuk menemani pemiliknya menuju ke kehidupan selanjutnya.

Kucing kemudian berkembang biak dan melalui perdagangan, perpindahan penduduk, perang dan aneka perjalanan sejarah manusia, kucing berpindah dari nenek moyangnya di daratan Afrika Utara dan Asia Barat menuju ke segala penjuru dunia. Sampai sekarang pun kucing masih menjadi hewan peliharaan nomor satu, mengalahkan anjing. Jika kita kembali pada fakta sejarah bagaimana kucing pada masanya bahkan sempat disembah, maka hal ini tidaklah mengherankan. 

Bercampur antara satu jenis dengan jenis yang lain, kawin, dan beranak pinak dalam jumlah besar. Jumlah kucing di seluruh dunia diperkirakan mencapai sekitar lebih dari 220 juta sampai 600 juta. Ini hampir sama jumlahnya dengan tiga kali lipat penduduk Indonesia. Perkembangan populasi kucing juga jauh lebih pesat dibanding dengan anjing. Kucing betina pertama kali birahi saat berumur 7-8 bulan atau 10-11 bulan yang berlangsung selama 4-10 hari, kadang hanya 4-5 hari. Bahkan pada banyak kasus di usia empat bulan kucing betina sudah bunting. 

Berdasarkan penelitian American Society for the Prevention of Cruelty to Animals seekor kucing betina bisa menghasilkan lebih dari seratus anak kucing di masa produktifnya. Sementara induk dan anak-anaknya bisa berkembang biak menjadi 420,000 anak kucing lagi dalam waktu hanya tujuh tahun. Fakta yang mengejutkan bukan?

Akibat dari hal ini, banyak sekali ditemukan kucing baik itu dewasa maupun anakan di jalanan, termasuk di Indonesia. Kesadaran pemilik kucing yang kurang tentang sterilisasi kucing menyebabkan jumlah populasi kucing meningkat. Tragisnya mereka lebih senang memelihara induk kucing dan membuang anak kucing yang biasanya sekali kelahiran berjumlah tiga sampai lima ekor ke pasar, tempat pembuangan sampah, dan tempat tak layak lainnya. 

Pemilik kucing telah lalai bahwa yang dibuang adalah makhluk Tuhan yang bernyawa. Ikatan kuat pada induk kucing yang sudah lebih dahulu dipelihara biasanya membuat pemilik menjadi tega membuang anak kucing. Jalanan akhirnya menjadi tempat anak kucing, yang jika beruntung bisa tumbuh dewasa, untuk bertahan hidup. Sayangnya banyak yang mendapat perlakuan kasar (abusive) dari manusia tak bertanggung jawab. Terlepas dari ukurannya, kucing tetap makhluk bernyawa.

Adalah gerakan street feeding yang digagas oleh perorangan maupun kelompok. Street feeding adalah usaha untuk memberi makan kucing jalanan agar tidak hidup kelaparan dan mengalami malnutrisi. Ada banyak orang yang berempati dan kemudian terpanggil hatinya untuk menyisihkan uang dan membeli makanan kucing, yang kemudian secara khusus dibagikan sambil menyusuri jalanan kota. Makanan kucing dalam kemasan dibagikan pada satu atau beberapa kucing. Ada yang membawa wadah khusus berisi beberapa ratus gram makanan kucing sembari berangkat ke tempat kerja, ada yang sengaja meluangkan waktu sesampai di rumah dan berkendara perlahan sambil memanggil kucing datang lantas diberi makan, ada pula yang bersekutu berkelompok dan mencari tempat-tempat dengan populasi kucing terbanyak dalam lingkungan paling parah dan menyedihkan. 

Jalanan adalah tempat yang sangat berbahaya bagi kucing. Ada ratusan kendaraan bermotor, cuaca panas terik dan hujan deras, dan juga manusia yang kasar memperlakukan makhluk ciptaan-Nya. Akun Instagram seperti @gardasatwa, @pedulikucing, @pedulikucingjalanan dan ratusan akun sejenis berupaya menularkan dan mendorong masyarakat untuk lebih peduli pada lingkungan sekitar dan memberikan kesejahteraan bagi kucing liar. 

Upaya mengasihi makhluk Tuhan ini mungkin terdengar sepele atau bisa jadi dianggap perbuatan sia-sia. Toh nantinya ada banyak anak kucing dilahirkan tak terhingga jumlahnya. Tetapi perbuatan baik apa pun pasti mendapatkan balasannya. Dan jika mengebiri kucing agar tidak terlampau banyak jumlahnya belum mungkin dilakukan pada kucing liar di jalan, maka membuat mereka hidup dengan layak tidak kelaparan adalah juga sebuah upaya untuk menebar semangat cinta kasih pada seluruh isi bumi.

Walaupun tindakan utama untuk mencegah populasi kucing jalanan adalah dengan melakukan pengebirian, tetapi upaya awal untuk menyejahterakan mereka dengan memberi makan adalah upaya yang patut didukung. Seyogyanya kita semua manusia memahami bahwa bumi diciptakan oleh Tuhan lengkap dengan segala isinya. Bahwa kehidupan di muka bumi harus dilaksanakan secara seimbang dan berkasih sayang bukan hanya ditujukan pada sesama manusia tetapi juga bagi semua penghuni bumi. 

Jauh sebelum kita, manusia modern dilahirkan, kucing sudah didewakan. Pastilah ada keistimewaan padanya yang menjadikan bangsa Mesir kuno memujanya. Demikian juga halnya bagi umat muslim, Nabi Muhammad, sangat menyayangi kucing. Kepada para sahabatnya, Nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan, layaknya menyayangi keluarga sendiri. Betapa teladan sudah ditunjukkan dan kebanyakan manusia masih lalai dalam mengasihi binatang teristimewa kucing. 


#komunitasonedayonepost
#ODOP_6 

Referensi:
https://www.theguardian.com/science/2007/jun/29/genetics.sciencenews
https://animals.howstuffworks.com/pets/just-how-many-house-cats-are-there-the-world.htm
http://www.imetmis.com/kucing-kawin-hamil/





No comments:

Post a Comment

Sang Kala

Sumber gambar: https://www.huffingtonpost.com/2013/12/31/time-art_n_4519734.html “Ceritakan padaku apa yang perlu kudengar.” “...