Sunday, October 21, 2018

Kekuatan Kesedihan

Photo by Kat Jayne from Pexels


Di negeri Voltaz hidup manusia-manusia terkuat pada jaman itu, namanya Suku Voltazo. Suku Voltazo telah hidup aman sentosa berabad-abad lamanya tanpa gangguan dari pihak asing. Suku ini terkenal sebagai pemberani dan terkuat di jaman itu. Seluruh wilayah di Kepulauan Aspi yang penuh gugugsan gunung berapi pun sudah mereka taklukkan. Tidak ada lagi daratan kosong berpenghuni aupun tak berpenghuni yang belum mereka jajah. Semuanya sudah dijajah, dirampas sumber daya alam, dan ditaklukkan pemimpin sampai rakyat jelatanya. Semua yang mendengar nama Voltazo pasti ketakutan dibuatnya.

Laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda, yang kuat maupun yang renta dari keturunan Suku Voltazo mempunyai kekuatan luar biasa. Mereka kuat fisik dan yang tua renta masih kuat di kesaktiannya. Kabarnya orang tertua dari suku Voltazo bisa mendatangkan badai dan guntur berhari-hari di medan laga untuk menaklukkan musuh. Banyak sekali kedigdayaan suku Voltazo yang diagungkan dan sekaligus ditakuti orang-orang dari suku lain.

Kkapo, pemuda dari suku Thur memikirkan keras cara untuk mengalahkan suku Voltaz. Sukunya, suku Thur, adalah salah satu yang ditumpas oleh pasukan Voltazo yang berhasil memenangkan pertarungan tiga hari tiga malam secara gilang gemilang. Kkapo ingin membalaskan dendam ratusan pemuka sukunya yang tewas di medan tempur. Di pundaknya juga harapan sukunya berada. Kakeknya dulu panglima perang terhormat di sukunya, bapaknya mati melawan Voltazo, dan kini ia satu-satunya harapan untuk keluarga dan sukunya.

Sudah lebih dari dua bulan Kkapo merasa tidak ada cara untuk mengalahkan suku Voltazo. Mereka terlalu kuat. Ia memikirkan hal ini teramat sangat sampai pedih hatinya.  Ia mengingat segala kesulitan sukunya dan ia makin terpuruk. Ia menjadi susah makan, sulit tidur, dan tubuhnya lemah lunglai. Tubuhnya semakin ringkih dan mudah sakit.

Suatu malam, dalam kesulitan tidurnya ia terpekur tersadar akan satu hal. Semua penyakit dan gangguan tubuhnya datang karena kesedihannya. Kesedihan yang berlarut-larut membuat tubuhnya melemah, tidurnya terganggu, dan tubuhnya menyusut. Malam itu juga ia berlari ke gua para peri. Ia akan minta bantuan mereka. Ia tahu para peri punya Cortisol, zat sakti yang bisa membuat orang sedih dan tertekan. Ia teringat petuah kakeknya dulu yang bercerita para peri punya zat ajaib yang bisa membuat orang sedih dan merana.

Perjalanan ke gua para peri selama dua malam ditempuhnya sendiri. Ajaibnya ia memiliki kekuatan penuh untuk berkuda tanpa lelah. Hatinya senang bukan kepalang. Kebahagiaan yang membuncah membunuh semua penyakit tubuhnya. Sesampainya di gua para peri, benar saja, ada Cortisol yang disimpan para peri. Mereka iba pada Kkapo dan memberikan sebagian zat ini padanya. Kkapo kembali pulang dalam kecepatan penuh.

Esoknya Kkapo mencampurkan Cortizol di air sumur suku Voltazo diam-diam. Beberapa bulan kemudian perubahan terjadi., suku Voltazo yang kuat menjadi lemah tak berdaya. Cortizol makin menguat dalam tubuh Suku Voltazo yang sedih. Makin sedih makin tersayat batin mereka. Kesedihan yang teramat-sangat merontokkan kesehatan mereka.  Di malam hari ketika mereka biasanya tidur nyenyak sekarang tidur mereka terusik gelisah, gundah gulana. Kesedihan telah membuat tubuh mereka meringkuk tak bertenaga. Pasukan mereka keok di medan laga. Suku Voltazo luluh  dilumat kekuatan balik suku terjajah. Kesedihan telah membinasakan mereka sendiri.


Catatan: Kortisol (Cortisol) adalah hormon yang bekerja dengan meningkatkan kadar gula darah, menekan kerja  imun, dan meningkatkan metabolisme lemak. Kortisol adalah salah satu hormon stres



#komunitasonedayonepost
#ODOP_6 

2 comments:

  1. Keren sekali mbak tulisannya. Memang kebahagiaan akan membuat hidup menjadi kuat dan kesedihan membuat kita lemah dan mudah sakit. Suka deh sama tulisannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih banyak Mb Ika. Tersanjung saya Mb Ika mampir di postingan ini. Makasih banyak Mba, semoga kita semua dikuatkan.

      Delete

Sang Kala

Sumber gambar: https://www.huffingtonpost.com/2013/12/31/time-art_n_4519734.html “Ceritakan padaku apa yang perlu kudengar.” “...