Tuesday, October 23, 2018

Pak Suami

https://bit.ly/2jNS8p6

Semua orang bilang jika sudah menikah maka setiap hal baik dan buruk suami akan lebih nampak daripada ketika masih tahap kenalan. Saya yang melalui hubungan jarak jauh sekitar hampir dua tahun bisa dibilang masih sedikit tahu tentang sosok suami yang sebenarnya. Ketika kami bertukar sapa via daring dengan saat kami berduaan di kehidupan nyata terasa jauh berbeda. Suami lebih sabar dan tak seketus chat.

Peribahasa don’t judge the book by its cover tak pernah salah. Dalam kasus saya lebih tepatnya don’t judge him by what he wrote, jangan menilai dia dari apa yang dia tulis. Sampai sekarang pun chat dengan suami selalu kaku tapi percakapan kami yang nyata, mesra dan penuh canda.

Pernikahan saya baru akan mencapai empat bulan, November nanti. Setiap saya menatap suami di malam hari saya masih takjub bagaimana bisa ia ada di samping saya. Perasaan saya berkata baru kemarin kami kencan dan ternyata sekarang kami bersama. Saya masih mengagumi keberadaan suami yang bagi saya seperti magical, kok bisa ya ia di sini. Kok bisa saya jadi istrinya, dan perasaan semacam itu. Teramat gembira dan bertanya-tanya. Endingnya saya mengucap syukur, betapa bahagianya saya dan betapa kebahagiaan itu mudah tapi luar biasa besarnya yang dianugerahkan-Nya pada saya.

Jika saya mengingat kembali masa kencan kami berdua saat itu, betapa banyak kekonyolan dan hal lebay yang sudah saya dan suami lakukan. Kami menertawakannya bersama sekarang. Sungguh hal-hal yang amat tak bermanfaat yang telah kami lakukan di masa lalu, tangisan yang sia-sia, dan amarah yang percuma. Sekarang, mengingat ke masa lalu hanya membuat kami tertawa-tawa kecil.


Rahasia besar tentang suami yang baru saya tahu adalah ia mahir urusan rumah tangga. Ahli kerapian, berberes, dan rajin mencuci piring. Tak terhingga saya bersyukur dan berterima kasih padanya tiap selesia mencuci gunungan piring dan perabot masak kotor karena kepala saya pusing tak terhingga. Kadang juga dilakukannya tanpa ada alasan. Begitu juga dengan pakaian kotor saya, tak sungkan dicucinya, tanpa ba bi bu langsung dicuci bersih, dibilas, dan dijemur. Kenikmatan mana lagi yang saya ingkari sebagai istrinya? Sungguh beruntungnya saya, terima kasih Allah atas hadiah terindah-Mu


#komunitasonedayonepost
#ODOP_6 

3 comments:

Sang Kala

Sumber gambar: https://www.huffingtonpost.com/2013/12/31/time-art_n_4519734.html “Ceritakan padaku apa yang perlu kudengar.” “...