![]() |
Photo by Kat Jayne from Pexels |
Di negeri Voltaz hidup manusia-manusia terkuat pada jaman
itu, namanya Suku Voltazo. Suku Voltazo telah hidup aman sentosa berabad-abad
lamanya tanpa gangguan dari pihak asing. Suku ini terkenal sebagai pemberani dan
terkuat di jaman itu. Seluruh wilayah di Kepulauan Aspi yang penuh gugugsan
gunung berapi pun sudah mereka taklukkan. Tidak ada lagi daratan kosong
berpenghuni aupun tak berpenghuni yang belum mereka jajah. Semuanya sudah
dijajah, dirampas sumber daya alam, dan ditaklukkan pemimpin sampai rakyat
jelatanya. Semua yang mendengar nama Voltazo pasti ketakutan dibuatnya.
Laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda, yang kuat
maupun yang renta dari keturunan Suku Voltazo mempunyai kekuatan luar biasa.
Mereka kuat fisik dan yang tua renta masih kuat di kesaktiannya. Kabarnya orang
tertua dari suku Voltazo bisa mendatangkan badai dan guntur berhari-hari di
medan laga untuk menaklukkan musuh. Banyak sekali kedigdayaan suku Voltazo yang
diagungkan dan sekaligus ditakuti orang-orang dari suku lain.
Kkapo, pemuda dari suku Thur memikirkan keras cara untuk
mengalahkan suku Voltaz. Sukunya, suku Thur, adalah salah satu yang ditumpas
oleh pasukan Voltazo yang berhasil memenangkan pertarungan tiga hari tiga malam
secara gilang gemilang. Kkapo ingin membalaskan dendam ratusan pemuka sukunya
yang tewas di medan tempur. Di pundaknya juga harapan sukunya berada. Kakeknya
dulu panglima perang terhormat di sukunya, bapaknya mati melawan Voltazo, dan
kini ia satu-satunya harapan untuk keluarga dan sukunya.
Sudah lebih dari dua bulan Kkapo merasa tidak ada cara untuk
mengalahkan suku Voltazo. Mereka terlalu kuat. Ia memikirkan hal ini teramat
sangat sampai pedih hatinya. Ia
mengingat segala kesulitan sukunya dan ia makin terpuruk. Ia menjadi susah makan,
sulit tidur, dan tubuhnya lemah lunglai. Tubuhnya semakin ringkih dan mudah
sakit.
Suatu malam, dalam kesulitan tidurnya ia terpekur tersadar
akan satu hal. Semua penyakit dan gangguan tubuhnya datang karena kesedihannya.
Kesedihan yang berlarut-larut membuat tubuhnya melemah, tidurnya terganggu, dan
tubuhnya menyusut. Malam itu juga ia berlari ke gua para peri. Ia akan minta
bantuan mereka. Ia tahu para peri punya Cortisol, zat sakti yang bisa membuat
orang sedih dan tertekan. Ia teringat petuah kakeknya dulu yang bercerita para
peri punya zat ajaib yang bisa membuat orang sedih dan merana.
Perjalanan ke gua para peri selama dua malam ditempuhnya
sendiri. Ajaibnya ia memiliki kekuatan penuh untuk berkuda tanpa lelah. Hatinya
senang bukan kepalang. Kebahagiaan yang membuncah membunuh semua penyakit
tubuhnya. Sesampainya di gua para peri, benar saja, ada Cortisol yang disimpan
para peri. Mereka iba pada Kkapo dan memberikan sebagian zat ini padanya. Kkapo
kembali pulang dalam kecepatan penuh.
Esoknya Kkapo mencampurkan Cortizol di air sumur suku
Voltazo diam-diam. Beberapa bulan kemudian perubahan terjadi., suku Voltazo
yang kuat menjadi lemah tak berdaya. Cortizol makin menguat dalam tubuh Suku
Voltazo yang sedih. Makin sedih makin tersayat batin mereka. Kesedihan yang
teramat-sangat merontokkan kesehatan mereka. Di malam hari ketika mereka biasanya tidur
nyenyak sekarang tidur mereka terusik gelisah, gundah gulana. Kesedihan telah
membuat tubuh mereka meringkuk tak bertenaga. Pasukan mereka keok di medan
laga. Suku Voltazo luluh dilumat
kekuatan balik suku terjajah. Kesedihan telah membinasakan mereka sendiri.
Catatan: Kortisol
(Cortisol) adalah hormon yang bekerja dengan meningkatkan kadar gula darah,
menekan kerja imun, dan meningkatkan
metabolisme lemak. Kortisol adalah salah satu hormon stres
#komunitasonedayonepost
Keren sekali mbak tulisannya. Memang kebahagiaan akan membuat hidup menjadi kuat dan kesedihan membuat kita lemah dan mudah sakit. Suka deh sama tulisannya.
ReplyDeleteTerima kasih banyak Mb Ika. Tersanjung saya Mb Ika mampir di postingan ini. Makasih banyak Mba, semoga kita semua dikuatkan.
Delete