Sengaja saya awali judul postingan ini dengan pernyataan
yang berbeda dengan kebanyakan artikel lain yang judulnya, Nikah Tanpa Biaya,
Nikah Gratis dan lain sebagainya. Tapi tenang, semuanya akan mudah dengan
bantuan-Nya. Apapun latar belakang ekonomi Sahabat, semuanya akan mudah jika
dipasrahkan pada-Nya. Satu lagi, menikah tak butuh gengsi. Tanpa gengsi biaya
jadi masuk akal.
Berdasarkan pengalaman pribadi, saya dan suami dari keluarga
sederhana. Sejak belum mengenalnya salah satu impian saya adalah pernikahan
sederhana. Mengundang saudara dekat dan teman dekat saja. Beberapa tetangga
boleh lah. Dan itulah yang terjadi, ini kekuatan mimpi. Jika dibayangkan terus
dan diupayakan ya ini yang terjadi. Tapi ini kan hal mudah, jika pernikahannya sederhana tanpa mimpi pun bisa
terlaksana bukan? Simak cerita saya untuk tahu kejutan-kejutannya ya.
Dimulai dari biaya lamaran. Semua juga tahu adat istiadat
mengharuskan calon pengantin pria datang dengan segala hantaran dan biasanya
proses lamaran terjadi balas berbalas. Setelah calon pengantin pria datang
melamar, maka jawaban pengantin perempuan akan membalas dan memberi jawaban lamaran
calon pengantin pria. Umumnya proses ini dilakukan dengan mengajak beberapa
keluarga dekat lengkap dengan acara pesta kecil, tukar cincin, aneka seserahan
dan lain sebagainya. Ini jika mengacu pada adat. Jadi, ya butuh biaya banyak.
Berbeda dengan saya yang tidak mengacu pada adat, acuan saya
agama dan aturan negara. Tata cara lamaran itu tidak ada di agama saya dan
tidak ada dalam hokum negara maka bisa diskip. (Calon) suami saat itu datang
dengan kedua orang tua, kakak, dan adik ibunya dengan buah tangan kue dan buah.
Bukan hantaran aneka rupa. Sejujurnya bahkan saya tidak tahu kedatangan hari
itu adalah lamaran, karena diberitahukan sebelumnya keluarga akan berkenalan
dengan orang tua saya. Dalam pembicaraan yang santai tersebut disampaikan
keinginan untuk meminang saya dan acara berjalan lancar. Ini tujuan utama
lamaran, jadi hantaran hanya bagian dari adat yang jika tak dilaksanakan tak
bikin kualat.
Kebutuhan uang yang utama dari sebuah pernikahan adalah
ketika mengurus administrasi
kelengkapan dokumen pernikahan. Awalnya saya
berusaha mengikuti alur pengurusan dokumen mulai dari surat keterangan RT, RW,
dibawa ke kelurahan, kemudian ke KUA untuk disahkan. Nah biasanya ada uang
amplop untuk pengurus-pengurus RT/RW dan petugas kelurahan, tapi pada kasus
saya tidak ada biaya sepeser pun. Harusnya begini sih, masalahnya karena saya
tinggal di desa maka langsung dari kelurahan saya diarahkan untuk mengurus
segala sesuatunya ke mudin. Mudin ini seperti pengurus kegiatan keagamaan di
desa. Dan ada pernyataan, “Nanti sudah diurus sama mudin nya tinggal bayar
berapa gitu Mbak.” Nah lo, ini dia biayanya.
Maksud hati ingin minta formulir dengan pengesahan pak lurah
untuk dibawa ke KUA yang ada saya diarahkan ke mudin. Karena tempat tinggal
saya jauh dari domisili maka saya langsung ke mudin dan seluruh kelengkapan
diminta. Kelengkapan calon suami juga diminta dan intinya mudin yang mengurus
segala sesuatunya. Dalam waktu sehari semuanya beres. Keesokan harinya saya
sudah mendapat kabar kelengkapan sudah beres. Oh ya, biaya pengurusan lewat
mudin di kampung saya 250.000 rupiah. (Calon) suami di kampungnya dikenai biaya
300,000. Teman saya di Gresik dikenai biaya 275.000 rupiah. Masukkan ini dalam
daftar biaya, Sahabat!
Dari mudin semua dokumen sudah lengkap. Sudah ditandatangani
oleh lurah setempat. Pernikahan akan lebih murah jika dilaksanakan di KUA pada
jam kerja. Biayanya 0 rupiah alias gratis. Tapi, dari pihak suami menghendaki
pernikahan dilaksanakan di rumah pada akhir pekan. Jadi ada biaya pernikahan di
luar kantor KUA sebesar 600.000 rupiah. Ini berlaku sama di seluruh Indonesia,
tidak ada biaya lain (seharusnya) karena uang disetor langsung ke rekening
Departemen Agama. Dalam kasus suami dia membayar 900.000 total ke mudin untuk
diserahkan ke KUA dan untuk pengurusan dokumen.
Sekali lagi, jika bisa diurus sendiri maka tidak perlu minta
bantuan mudin, jadi tidak ada biaya lain-lain Sesuai alur pengurusan dokumen
kelengkapan pernikahan. Oke, jadi menikah butuh biaya ya, paling tidak siapkan
500,000 rupiah untuk pengurusan dokumen dan buah tangan untuk mempelai wanita
jika Sahabat pihak pria. Ini pun jika mau tidak mengikuti adat yang
mengharuskan acara ini itu dan hantaran sejumlah ini itu juga.
Tidak mahal kok, tapi ada biayanya kan? Usahakan menikah di KUA untuk menekan biaya. Tentu saja semua
kembali pada niat Sahabat dalam menyelenggarakan pernikahan. Demikian pula dari
pihak orang tua, jika semuanya sudah sepakat menyelenggarakan pernikahan
mengikuti syariat agama dan aturan negara tanpa mengikuti adat maka biayanya
murah.
![]() |
sumber:https://bit.ly/2S2YNrX |
Selamat merencakanan pernikahan dan simak sambungan kejutan-kejutan pernikahan di sini ya.
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
No comments:
Post a Comment