Tuesday, September 18, 2018

Di Rumah Saja, Tetap Asyik Tak Terusik

sumber: https://bit.ly/2Nolb06


Apakah Sahabat seringkali menghadapi pertanyaan, “Di rumah saja? Emang enak? Bisa apa kalau di rumah saja? Yakin ga sayang dengan kuliahmu dulu kalo di rumah saja?” Alhamdulillah siapa bilang berdiam di rumah bikin bosan? Semua jadi membosankan tanpa kegiatan, tapi jika ada rutinitas yang dikerjakan walau di rumah semua terasa menyenangkan. Saya akhirnya meninggalkan pekerjaan dan diam di rumah. Bukan diam tidur-tiduran tanpa kegiatan tapi malah mengerjakan hal-hal yang saya suka.


Ketika saya mengambil keputusan inipun banyak yang meragukan keinginan saya. Ada yang meragukan keadaan finansial saya jika tidak bekerja seperti biasa, ada yang menanyakan kemantapan hati dan mental saya, ada pula yang meragukan kemampuan saya bertahan di rumah saja mengingat dulu saya orang kantoran dan cukup workaholic. Mendengar beberapa pendapat ini sebenarnya saya sedikit kesal, toh ini hidup saya, saya berhak memilih dan ini tidak ada urusannya dengan hidup dan pendapat pribadi orang lain. Bagaimanapun juga saya sendiri yang kemudian bisa membuat kesimpulan tentang hal positif yang saya dapat dari keputusan untuk beraktivitas di rumah dan meninggalkan sektor formal (bekerja kantoran). 


Banyak hal positif dan menyenangkan  yang saya dapat dari aktivitas di rumah. Sejauh ini tak ada yang negatif sih. Akhirnya saya bisa banyak membaca. Dulu ketika bekerja kantoran, membaca satu buku bisa sampai dua bulan. Sekarang bisa dibaca dua atau tiga hari. Alhamdulillah. Membaca menyegarkan otak saya. Latihan menulis juga lebih intens, ini juga kebahagiaan tak terkira. Membuat kerajinan tangan di rumah juga bisa nyaman dilakukan.


Memang tidak ada income seperti dulu, tapi saya tidak khawatir. Tugas yang penting adalah menjadi istri. Toh mencari nafkah bukan kewajiban. Saya berhenti dari pekerjaan karena keinginan pribadi, bukan karena dorongan suami. Tiba-tiba saja ingin mengubah kebiasaan dan gaya hidup kantoran jadi rumahan.


Tetapi jika saya pikir lagi, kemerdekaan mengatur waktu berarti mahal harganya. Alhamdulillah semua bisa teratasi. Niat jajan hilang, yang ada semangat membaca. Saya tidak menyesali keputusan _resign_ hidup saya sekarang jauh lebih nikmat daripada sebelumnya. Ternyata kebahagiaan itu sederhana. Banyak hal yang bisa disyukuri. Banyak sekali.


Jika dulu saya sering meratapi saldo rekening tabungan, Alhamdulillah sekarang bisa lebih bahagia tanpa memikirkan debit kredit lagi. Benar-benar menulis dan membaca itu nikmat sekali. Dan untuk kenikmatan tersebut apalagi yang bisa dilakukan selain terus bersyukur dan memuja Allah. Rencana Allah adalah yang terbaik. Apa yang sudah digariskan-Nya adalah yang terindah. Sungguh besar karunia-Nya dan tak terbatas berkah-Nya, tinggal saya yang harus terus mengucap syukur. Alhamdulillah.

#komunitasonedayonepost
#ODOP_6 

No comments:

Post a Comment

Sang Kala

Sumber gambar: https://www.huffingtonpost.com/2013/12/31/time-art_n_4519734.html “Ceritakan padaku apa yang perlu kudengar.” “...