![]() |
Ketika Kucingmu Pergi Sebentar ilustrasi Bayu Wicaksono/Media Indonesia |
Dari sekian banyak cerpen yang ada di lakonhidup, ada satu yang langsung
menarik hati saya. Cerpen ini berjudul Ketika Kucingmu Pergi Sebentar. Saya
pilih karena saya adalah penyuka kucing, jadi saya berharap akan membaca cerita
yang menarik.
Buat saya cerpen ini indah dari susunan kata dan kalimatnya.
Penulis yang sudah banyak menerbitkan karyanya tentu punya jam terbang tinggi
tetapi isi dan alur certanya biasa saja. Konflik kurang greget. Walaupun
sejalan dengan ide awal yang dibangun, tentang apa yang terjadi ketika si
kucing pergi, tetapi cerita ini terkesan biasa saja. Untuk cerpen yang
diterbitkan di harian besar saya punya ekspektasi lebih.
Cerpen menggambarkan tentang dua orang pedagang pasar yang
kenal baik, bahkan sudah seperti saudara yang kemudian saling hajar dan
mengakibatkan pasar terbakar karena si kucig menghilang. Salah satu pedagang, Rusli
dituduh sengaja menghilangkan kucing liar yang disayang Matondang. Nah, di
cerpen ini tidak dijelaskan bagaimana Matondang menyayangi kucingnya. Kucing
liar yang tak sengaja tidur di depan lapak milik Rusli diusir, kemudian
diterima oleh Matondang. Penulis tidak jelas menggambarkan bagaimana kuatnya
ikatan hati antara Matondang dan si kucing yang diberi nama Roro Kendul.
Roro Kendul digambarkan membawa rezeki. Ini pun tak jelas
seperti apa kedahsyatan Roro Kendul sehingga kepergiannya layak dibayar dengan
adu jotos yang berujung terbakarnya pasar. Bagi saya yang suka kucing, walaupun
hanya menawarkan tempat tidur dan makan, saya bisa menggambarkan kesedihan hati
saya ketika, misalnya si kucing hilang. Saya juga bisa menceritakan mengapa
kucing sangat berharga buat saya. Tapi di cerpen ini tak dijelaskan sedramatis
itu.
Rusli juga diceritakan mengusir Roro Kendul ketika pertama
kali ditemukan di toko. Tidak diceritakan jika misalnya Rusli punya perangai
buruk, suka menyiksa kucing dan lain sebagainya. Jadi saya menyimpulkan
Matondang berperangai sangat buruk sehingga mudah emosi ketika tak bisa
menemukan Roro Kendul. Tak ada hal istimewa di diri Roro Kendul tapi hanya
Matondang yang beringas. Maka kemudian saya jadi bertanya-tanya, lalu apa
spesialnya si Roro Kendul ini. Benarkah ia pembawa rezeki dan keberuntungan?
Terbakarnya pasar karena kedua toko milik Rusli dan
Matondang yang tetap menyala sampai pagi menjadi penutup cerita yang dramatis.
Tapi penambahan drama kebakaran ini buat saya jadi kurang natural. Alur dan
jalan ceritanya bagus tapi isi ceritanya kurang menggigit.
Bagaimana pendapat Sahabat, tertarik membaca cerpen ini? Silakan baca dengan klik link disini.
#ReviewCerpenLakonHidup
#ODOPBatch6
#TantanganReviewCerpen
#ReviewCerpenLakonHidup
#ODOPBatch6
#TantanganReviewCerpen
No comments:
Post a Comment