Sunday, November 25, 2018

Review Cerpen Ketika Kucingmu Pergi Sebentar


Ketika Kucingmu Pergi Sebentar ilustrasi Bayu Wicaksono/Media Indonesia 

Dari sekian banyak cerpen yang ada di lakonhidup, ada satu yang langsung menarik hati saya. Cerpen ini berjudul Ketika Kucingmu Pergi Sebentar. Saya pilih karena saya adalah penyuka kucing, jadi saya berharap akan membaca cerita yang menarik.

Buat saya cerpen ini indah dari susunan kata dan kalimatnya. Penulis yang sudah banyak menerbitkan karyanya tentu punya jam terbang tinggi tetapi isi dan alur certanya biasa saja. Konflik kurang greget. Walaupun sejalan dengan ide awal yang dibangun, tentang apa yang terjadi ketika si kucing pergi, tetapi cerita ini terkesan biasa saja. Untuk cerpen yang diterbitkan di harian besar saya punya ekspektasi lebih.

Cerpen menggambarkan tentang dua orang pedagang pasar yang kenal baik, bahkan sudah seperti saudara yang kemudian saling hajar dan mengakibatkan pasar terbakar karena si kucig menghilang. Salah satu pedagang, Rusli dituduh sengaja menghilangkan kucing liar yang disayang Matondang. Nah, di cerpen ini tidak dijelaskan bagaimana Matondang menyayangi kucingnya. Kucing liar yang tak sengaja tidur di depan lapak milik Rusli diusir, kemudian diterima oleh Matondang. Penulis tidak jelas menggambarkan bagaimana kuatnya ikatan hati antara Matondang dan si kucing yang diberi nama Roro Kendul.

Roro Kendul digambarkan membawa rezeki. Ini pun tak jelas seperti apa kedahsyatan Roro Kendul sehingga kepergiannya layak dibayar dengan adu jotos yang berujung terbakarnya pasar. Bagi saya yang suka kucing, walaupun hanya menawarkan tempat tidur dan makan, saya bisa menggambarkan kesedihan hati saya ketika, misalnya si kucing hilang. Saya juga bisa menceritakan mengapa kucing sangat berharga buat saya. Tapi di cerpen ini tak dijelaskan sedramatis itu.

Rusli juga diceritakan mengusir Roro Kendul ketika pertama kali ditemukan di toko. Tidak diceritakan jika misalnya Rusli punya perangai buruk, suka menyiksa kucing dan lain sebagainya. Jadi saya menyimpulkan Matondang berperangai sangat buruk sehingga mudah emosi ketika tak bisa menemukan Roro Kendul. Tak ada hal istimewa di diri Roro Kendul tapi hanya Matondang yang beringas. Maka kemudian saya jadi bertanya-tanya, lalu apa spesialnya si Roro Kendul ini. Benarkah ia pembawa rezeki dan keberuntungan?

Terbakarnya pasar karena kedua toko milik Rusli dan Matondang yang tetap menyala sampai pagi menjadi penutup cerita yang dramatis. Tapi penambahan drama kebakaran ini buat saya jadi kurang natural. Alur dan jalan ceritanya bagus tapi isi ceritanya kurang menggigit.

Bagaimana pendapat Sahabat, tertarik membaca cerpen ini? Silakan baca dengan klik link disini.



#ReviewCerpenLakonHidup
#ODOPBatch6
#TantanganReviewCerpen


No comments:

Post a Comment

Sang Kala

Sumber gambar: https://www.huffingtonpost.com/2013/12/31/time-art_n_4519734.html “Ceritakan padaku apa yang perlu kudengar.” “...