![]() |
![]() |
Soto (kiri) dan Rawon (kanan) Sumber: sumber: https://bit.ly/2BFmQqW |
Saya baru pindah ke kota kecamatan bernama Lawang di
Kabupaten Malang. Dari Surabaya sekitar 1,5 jam saja dengan bus atau pribadi.
Setiap berkunjung ke Malang, Batu dan sekitarnya pasti pengunjung melewati
Lawang jika datang dari arah Surabaya, Pasuruan, Mojokerto dan sekitarnya.
Karena saya masih baru di tempat ini jadi saya belum banyak mengeksplorasi
tempat makan. Beberapa yang saya coba tak terlalu meninggalkan kesan. Satu
warung yang melegenda yang membuat saya terkesan dengan cita rasanya yang luar
biasa.
Adalah Warung Ilham yang berada di Pasar Lawang. Untuk
mencapai warung ini jika Sahabat berkendara dengan mobil maka parkir saja di halaman
deretan ruko dekat Pasar Lawang. Kemudian berjalanlah menuju jalan tepat di
sebelah pos polisi Lawang. Jalan masuk ke arah pasar dan cari pertigaan alias
jalan kecil di sebelah kanan Sahabat. Masuk ke jalan kecil yang penuh pedagang
ini dan kemudian lihat saja di sisi kanan. Ada warung kecil mungkin hanya 30
meter dari ujung jalan masuk.
Jika Sahabat bermotor, maka parkir saja di parkiran motor
bekas bioskop lama. Keluar dari parkiran belok kiri menuju jalan besar dan cari
jalan kecil di sisi kiri. Jika bingung pastikan Sahabat masuk jalan pasar yang
dilewati angkot warna hijau muda terang atau minibus. Jika sudah bertemu dengan
angkot yang mencari penumpang dari pasar maka Sahabat sudah di jalan yang
benar. Tinggal cari jalan kecil sebelah kiri dan kemudian jalan lurus. Warung
Ilham ada di kanan jalan.
Warung ini kabarnya sudah buka lama sekali entah dari tahun
berapa. Penjualnya sekarang yang usianya sudah 60an adalah generasi kedua. Dulu
warung ini letaknya bukan di lokasi sekarang. Kebakaran pasar membuat warung
pindah tempat. Ukuran warung sangat kecil dibanding dengan kemasyurannya.
Minuman the hangat dalam gelas kecil sudah tersedia di meja tinggal diangkut,
lazimnya warung zaman baheula.
Menu yang dijual adalah nasi rawon, nasi soto, nasi lodeh,
dan nasi kare ayam. Favorit saya adalah nasi soto. Saya sebut nasi soto karena jika di Surabaya
umum orang bisa membawa pulang kuah soto tanpa nasi, maka di sini tidak
diperkenankan. Harus sebungkus nasi dan seplastik kecil kuah soto yang dijual “paketan”.
Nah sotonya ada dua jenis dnegan kuah yang sama. Soto ayam atau soto empal,
bukan soto daging ya.
Favorit saya adalah soto empal. Empalnya empuk dan gurih,
cukuplah ukurannya untuk disantap bersama semangkuk nasi diguyur kuah soto
dengan koya kelapa sangrai. Ini juga salah satu perbedaan antara soto di
Surabaya yang mayoritas soto Lamongan. Soto Lamongan koyanya dari kerupuk yang
diremukkan, sementara soto Ilham dan soto di Lawang pada umumnya menggunakan
koya dari parutan lembut kelapa yang disangrai.
Kuah soto tidak sebening dan sekuning soto Lamongan tetapi
cenderung ke kuning keruh kecoklatan. Rasa kemiri cukup menonjol dibanding
dengan rasa kunir. Sotonya tidak sesegar soto Lamongan, tapi tidak juga membuat
enek. Cita rasanya gurih dan pas nikmatnya.
Lebih enak lagi jika dilengkapi dengan kerupuk udang yang
diletakkan dalam stoples kaca jadul. Warung ini memang sangat sempit, mayoritas
pembelinya adalah usia lima puluh tahunan ke atas. Bagi saya suasana warung
seperti ini membuat saya berada kembali ke dunia anak-anak ketika saya dan
Eyang pergi makan di warung bersama. Suasanan yang hangat dan nyaman walau
hampir kursi tak bisa diatur berjarak lebar dengan pelanggan warung yang lain.
Seporsi nasi soto dihargai Rp 14.000,- Harga yang jauh di
atas warung soto di pasar-pasar di Surabaya. Tetapi cita rasa yang dimiliki
sungguh membuat lidah bergoyang dan bagi penikmatnya harga ini masih sangat
amat wajar. Yuk mampir ke Warung Ilham
jika berkunjung ke Lawang.Oh ya, warung buka mulai dari sekitar jam enam pagi
sampai sekitar jam sembilan.
#BloggerPerempuan
#BPN30DaysChallenge2018
#BPN30DaysChallenge2018
Dibaca aja nikmat, gimana kalau mencicipinya ya... Nyammmm
ReplyDeleteYummy...
Delete