Wednesday, September 26, 2018

Kapan Nikah? Sahabat Perlu Waspadai Pertanyaan Ini


sumber: https://bit.ly/2Obsatc

Saat ini jomblo? Usia sudah tiga puluh tahunan? Jika ya, berapa kali Sahabat dapat pertanyaan “Kapan Nikah?” Sering? Waspadai jika Sahabat baper berat dengan pertanyaan ini, karena ada beberapa hal yang menyebabkan Sahabat tidak bahagia. Ayo cek hal-hal yang perlu Sahabat waspadai dari pertanyaan “Kapan Nikah?”. La Vita è bella, life is beautiful, jangan membuat susah hidup yang sudah penuh masalah ini.
Kurang Sabar
Sering dengar orang bilang,”Jodoh itu di tangan Tuhan. Sabar dan terus berdoa.” Atau, “Ya…memang belum jodohnya.” Ketika usia masih dua puluhan sebagai perempuan mendengar hal ini masih bisa dijawab dengan senyuman, jokes, atau kata-kata remeh-temeh. Nah, jika usia sudah tiga puluhan tahun dan bahkan mencapai hampir empat puluh tahun maka apa reaksi Sahabat? Masih tetap senyum tulus? Atau senyum yang dipaksakan sambil membatin, “Iya iya…tahu belum jodohnya. Harus sabar. Cerita lama nih diulang-ulang.” Seperti itukah pikiran yang ada?

Pernyataan tersebut muncul setelah pertanyaan “Kapan Nikah?” Sebenarnya yang tidak sabaran dengan urusan kita menikah itu Sahabat sendiri atau orang lain sih? Terdengar seperti mereka yang lebih ingin menikah ya daripada Sahabat? Padahal, pasti keinginan Sahabat untuk menikah itu jauh lebih kuat lagi. Nah, bagaimana cara membuat moodmu tetap enak dan pikiran tetap fokus di jalannya, tidak gundah gulana setelah pertanyaan dan pernyataan tentang menikah tadi? Mudah, yakin saja bahwa cinta pasti datang.

Sabar dan sabar terus jika orang bertanya, kapan nikah? Tunjukkan tingkat kesabaranmu melebihi mereka. Merekalah yang kurang sabaran menanti Sahabat yang masih asyik menjomlo, begitu bukan?
  
Kurang  apresiasi

Pertanyaan kapan nikah yang menusuk itu sering kali membuat perempuan mengasihani diri sendiri. Merasa kurang cantik, kurang kaya, kurang menarik, kurang gaya. Oh tidak, you are beautiful.

Ketidaksempurnaan seseorang itulah yang membuatnya menarik. Pernah ke toko baju? Ada banyak model baju di sana, pun model yang sama dibuat dalam warna yang berbeda. Sama seperti Sahabat yang berbeda dengan perempuan-perempuan lain di dunia.  Baju juga dibuat beraneka ragam menyesuaikan keinginan pembeli. Dari banyak pajangan baju pasti ada yang sesuai, walaupun harus pindah toko. Nah ibarat baju, Sahabat juga sama. Sahabat punya pilihan menentukan mana lelaki yang tepat buatmu dan sebaliknya, laki-laki juga memilih perempuan mana yang sesuai buat dia. Sering kurang pas, maka perlu dicari yang pas dengan hati-hati.
Stop bandingkan dirimu dengan perempuan lain. Sahabat cantik dan punya kelebihan lengkap dengan kekurangan yang akan membuat Sahabat sempurna. Mana ada sih manusia hanya punya kelebihan tanpa kekurangan? Kesempurnaan itu terwujud karena ketidaksempurnaan pad adiri Sahabat. That’s it! Ayo hargai diri sendiri, Sahabat adalah orang yang istimewa.

Kurang Sadar
Setelah punya kesabaran berlipat Sahabat juga perlu kesadaran bahwa setiap orang ditakdirkan untuk hidup berpasangan. Percayalah itu. Hanya soal waktu yang membuat masing-masing orang jadi semangat atau tak bersemangat menyambut si dia yang ada entah di mana. Kalau Sahabat percaya jodoh pasti ada di suatu tempat, ya jangan sedih bermuram durja dong.

Sadarlah bahwa dunia ini luas. Jumlah lelaki di dunia ini lebih dari 3 milyar penduduk, baik itu yang menikah atau yang belum. Jadi, Sahabat masih bisa mendapatkan salah satu di antaranya. Kesempatan untuk bertemu orang-orang baru juga terhampar luas. Upgrade hubungan dengan teman-teman, pakai koneksi Sahabat agar dikenal lebih banyak orang, gunakan media sosial sebijak mungkin untuk bertemu teman baru. Percayalah bahwa the right man at the right time and place itu nyata. Pasti ada laki-laki yang tulus mencintai Sahabat. Sadari bahwa perjalanan mencari cinta ini memang tidak mudah, tapi juga tidak mustahil.

Sadari juga bahwa alam ikut berbicara. Ia bukan makhluk mati. Apa yang Sahabat yakini itu yang akan terjadi, alam pun membantu. Jadi buang pemikiran negatif untuk memancing energi positif  tetap ada bersama Sahabat. Semakin Sahabat positif menyongsong cinta, semakin kuat alam bekerja untuk Sahabat.

Kurang Ilmu

Tenang saja, ilmu yang dimaksud bukan ilmu hitung nan rumit. Bagaimanapun ilmu ini tidak bisa dihitung di atas kertas. Ilmu apakah itu? Jwabannya, ilmu mencari cinta.

Coba Sahabat datangi teman-teman yang telah menikah di usia mereka yang sudah tiga puluh tahunan lebih. Dengarkan kisah mereka dan bagaimana mereka berhasil membesarkan hati dan menjaga semangat mereka sehingga kemudian mereka berhasil menjawab pertanyaan “Kapan Nikah” dengan undangan pernikahannya.

Teman-teman ini bisa memberikan ilmu bagaimana mendapatkan cinta, jatuh cinta, dan menjalin hubungan sampai ke jenjang pernikahan. Mereka pasti bisa memberikan nasihat yang objektif sesuai situasimu. Mendengar cerita mereka akan menambah ilmu baru untuk mendapatkan cinta sejati Sahabat. Ayo belajar lebih banyak dari mereka.

Saya sendiri menemukan cinta sejati setelah ulang tahun ke-35 saya. Saya menikah ketika teman-teman seusia saya sudah berumah tangga lima sampai dua belas tahun. Saya pernah berada di titik masa bodoh karena desperate. Untungnya, datang waktu ketika saya menyadari betapa banyak kekurangan saya yang jika dikumpulkan jadi empat hal wajib untuk diwaspadai. Kurang sabar, kurang apresiasi, kurang sadar, dan kurang ilmu.

Setelah saya mengatasi kekurangan itu, cinta datang tak dinyana.  Sampai sekarang saya masih amazed dengan bagaimana Tuhan bisa mengirimkan laki-laki istimewa ini untuk saya, dan saya masih mengagumi hal-hal menakjubkan darinya. Saya yakin Sahabat juga pasti menemukan pelabuhan cinta terakhir Sahabat. Ingat dan selalu waspada pada pertanyaan “Kapan Nikah?” ya?



#komunitasonedayonepost
#ODOP_6 


No comments:

Post a Comment

Sang Kala

Sumber gambar: https://www.huffingtonpost.com/2013/12/31/time-art_n_4519734.html “Ceritakan padaku apa yang perlu kudengar.” “...