![]() |
Photo by Terje Sollie from Pexels |
Dulu, di rumah lama yang disewa
Mako, ia tinggal bersama saudara perempuan dan ayahnya. Sang kakak, empat tahun
lebih tua darinya dan ayahnya sekitar 60 tahunan. Sang ayah yang tinggal sakit-sakitan. Sakit
menahun yang melumpuhkan sebagian tubuhnya. Rumah selalu sepi jika Mako dan
kakak perempuannya tak ada di rumah. Tapi sang ayah tak pernah sendiri, ada
tiga belas makhluk yang suka mendengkur dengan mata terbuka yang awas mengintai
segala sesutunya.
Pernahkah kau dengar ada yang
bisa mendengkur dengan mata terbuka? Makhluk ini bisa melakukannya. Mereka juga
sering membuat cakaran di permukaan yang kasar tapi lunak. Aneh kan? Di mana
ada permukaan yang kasar tapi lunak? Oh ada banyak, misalnya kotak kayu ringan,
kardus tua, dan barang-barang favorit manusia seperti kasur pegas.
Di rumah lama makhluk ini berbagi
teritori. Ada yang menguasai kamar belakang, tepat di bagian gulungan kasur tua
ia berdamai dengan hidupnya. Ada yang menyukai menyembunyikan diri di antara
gundukan baju yang belum diseterika, ada juga yang suka bersembunyi di bawah
mesin cuci. Tak peduli betapa berisiknya mesin gendut putih-biru itu, ia akan
tetap bersembunyi di sana. Jika pun diintip, tak terlihat apa-apa lagi kecuali
dua mata yang kadang berkilat, waspada dengan kehadiran orang lain yang bukan
berasal dari kaumnya.
Ketiga belas makhluk ini berjalan
santai tapi tak pernah terdengar langkahnya. Tidak, mereka tidak langsing.
Hampir semuanya bertubuh sintal sampai bisa dibilang tambun. Perut bergoyang
penuh lemak, beberapa terlihat menggelambir. Kebanyakan tak nampak leher karena
sudah tertimbun daging tebal dan pasti ada lemaknya. Kakak perempuan Mako
menyadari kehadiran makhluk tanpa suara ini bisa membahayakan penghuni rumah,
maka ia menghafalkan di mana masing-masing biasa tinggal. Ia juga berusaha
memberi lonceng kerincing agar bisa menghindar ketika makhluk itu berjalan
santai mengelilingi rumah.
Tak ada yang lolos dari gangguan
mereka. Sang ayah yang hanya bisa berbaring adalah mangsa empuk bagi makhluk
itu. Hanya sebagian kecil saja yang suka mengganggu, sisanya terlalu malas
untuk bergerak. Gangguan yang mereka lakukan sedikit saja misalnya menginjak
perut sang ayah dan menggosokkan pantat ke pipi sang ayah. Oh itu benar,
tindakan ini tak terpuji, tapi bagi mereka itu bukanlah sebuah cela. Mereka
suka mengendus pantat dan saling menggaruk perut. Jilat-menjilat satu sama lain
juga tak terhindarkan. Terkadang mereka melakukannya terang-terangan, tampak
oleh Mako dan kakaknya. Sering juga mereka sembunyi hanya untuk saling jilat
dan garuk.
Ajaibnya mereka membuat suasana
rumah selalu hangat. Tak banyak yang mereka lakukan, tapi dengan kehadiran saja
rumah itu lebih hidup. Semua yang ada di dalam rumah betah dan malas pergi
keluar rumah. Hanya membuka jendela pun rasanya berat. Hal yang paling seru
dilakukan adalah mengurung diri seharian dengan para makhluk yang mendengkur,
mengganggu, dan sibuk makan.
Oh ya, mereka suka biskuit, ayam
rebus, dan jelly ikan. Jika kau menemukan mereka di rumahmu, coba kau biarkan.
Tunggu keajaiban apa yang bisa mereka lakukan untuk menghidupkan rumahmu.
Semoga beruntung ya.
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
Eh ngga ngeuh... itu kucing kan? ._.a
ReplyDeleteIyaaaa..bebas aja kok mau berfantasi siapa si penghuni ini. kan semakin pembaca menerka-nerka semakin asyik (smeoga hahhaa)
DeleteMasya Allah
ReplyDelete:)
DeleteMakhluk apa yaaa... 😊
ReplyDeleteApa dong?
DeleteMakhluk apa itu
ReplyDeleteHayolooo apa kaaak?
DeleteSeperti di rumah mertua, banyak sekali kucing dengan berbagai tabiat yang berbeda. Nice story mba Silvana. Membuat orang-orang curios 😊
ReplyDeleteTerima kasih mbak. Sun peluk dari jauh
DeleteAku hanya bisa menebak nebak. Kucing
ReplyDeleteDan tebakan Anda benar. Tapi klopun tebak lainnya juga boleh kok. bebaskan imajinasimu mb :)
Deletekucing mungkin ya..
ReplyDeleteYep, tapi klopun bukan kucing juga boleh kok..misalnya...makhluk...itu tuuuuu hehehehe
DeleteBaguuuuuuuuuuuuuuus syuuuuukaaaah 😍😍😍
ReplyDelete