Sunday, September 30, 2018

Lawang Kota Tua, Festivalnya Kera Ngalam

Dokumentasi pribadi


Pada tanggal 27 – 29 September 2018, masyarakat Lawang punya gawe. Sebuah festival yang masuk dalam 100 Wonderful Event dari Provinsi Jawa Timur. Acara ini dikurasi langsung oleh Kementerian Pariwisata dan menjadikan acara yang pertama kali digelar di Lawang ini sebagai oase bagi pariwisata Lawang.


Lawang adalah sebuah kecamatan bagian dari Kabupaten Malang yang terkenal akan potensi wisatanya. JIka Sahabat berkendara ke kota Malang maka Sahabat pasti melewati Lawang. Kecamatan ini menjadi kota kecil yang sebenarnya kaya peninggalan sejarah. Karenanya, Lawang diangkat pamornya melalui acara ini, karena sesungguhnya banyak potensi wisata Lawang yang belum banyak dikenal baik oleh warga masyarakatnya, maupun wisatawan dari kota lain.

Ada banyak acara yang digelar di festival yang berlangsung selama tiga hari ini. Acara dimulai dari parade budaya (karnaval) yang diikuti oleh banyak instansi. Acara juga diisi dengan aneka kompetisi mulai dari lomba tari tradisional (Tari Bopeng) dan juga acara Grebeg Sabrang. Lomba musik dengan alat musik tradisional dari bambu, yang lebih dikenal dengan nama patrol digelar di hari kedua dan acara lain seperti lomba fashion show dan lomba kuliner makanan tradisional non beras juga diikuti banyak peserta.

Favorit saya adalah lomba foto bangunan tempo dulu. Foto menjadi bukti keindahan bangunan tempo dulu yang menyimpan banyak kenangan dan sejarah. Saya baru menyadari betapa banyaknya bangunan peninggalan Kolonial Belanda yang berjajar tetap megah walaupun beberapa bagian bangunan terbengkalai. Beberapa bangunan tetap terawat sampai sekarang, sebagian lagi yang tidak diabadikan oleh jepretan peserta lomba masih bisa dilihat di beberapa sudut kota.

Acara yang paling ditunggu oleh masyarakat adalah bazar kuliner tradisional dan modern. Semua pasti bersemangat jika mendengar kata kuliner. Tentu saja stand makanan tradisional diserbu banyak pengunjung. Stand penjual didekorasi sedemikian rupa menggambarkan ciri tradisional tempo dulu. Aneka jajanan yang sudah jarang dijumpai seperti jongkong, gethuk, blendung, dawet campur, ketan sarikaya, gulali, arbanat dan lain-lainnya membuat lidah dan memori dimanjakan kembali pada suasana tempo dulu.

Panggung hiburan yang didirikan di tengah-tengah penjual makanan juga diisi dengan acara seni dan nyanyi yang membuat hangat suasana Lawang. Seluruh warga masyarakat tumpah ruah mencoba jajanan tradisional yang disajikan sangat tradisional dan juga penasaran mencicipi makanan modern kekinian yang jarang ditemukan sehari-hari.
Beberapa pengunjung datang dari Singosari, Pasuruan, dan kota-kota lain. Acara ini telah berhasil mengangkat pariwisata Lawang walaupun belum semuanya terjelajahi dan dengan apik terwakilkan di festival ini. Semoga di tahun depan festival ini bisa diadakan kembali dengan aneka acara menarik lainnya. Yuk berkunjung ke Lawang.

#TantanganODOP3 #onedayonepost #odopbatch6 #nonfiksi

8 comments:

  1. Menarik sekali festivalnya mba Silvana, membuat saya ingin mengu njungi kota Malang dan Lawang 😊

    ReplyDelete
  2. wah...,keren masuk 100 Wonderful Event dari Provinsi Jawa Timur.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dan saya pun yang tinggal di sini ikutan terpana mba hahaha

      Delete
  3. Dimana mana kuliner jadi pusat perhatian. Kalau ke lawang belum pernah. Kalau ke malang sering. Yang ngangenin baksonya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Perlu tulis tentang kuliner Lawang nih, biar tertarik mampir ke Lawang :)

      Delete
  4. Hai Mbak, salam kenal, dari pulau sebelah.
    Niat hati mau komen di tulisan si penguni dan keajaibannya, pas scrol ke bawah menemukan kata lawang Malang, mengingatkan masa mudaa saat di Malang dulu.
    Malang memang menyimpan sejuta pesona mbak, tiap eventnya selalu menarik dan asik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal mba, wihiiiii berarti nostalhia gitu dong :)
      Semoga selalu lekat kenangan2 indahnya tentang Malang yaaa

      Delete

Sang Kala

Sumber gambar: https://www.huffingtonpost.com/2013/12/31/time-art_n_4519734.html “Ceritakan padaku apa yang perlu kudengar.” “...