![]() |
Poster film The Help (kiri) dan parodi poster tersebut (kanan) sumber: https://bit.ly/2zlVHrf |
Film ini teradaptasi dari novel berjudul sama karya Kathryn
Stocketts (2009). Film ini berkisah para asisten rumah tangga (the help)
Amerika di tahun 1960an. Di masa itu segregasi antara kulit putih dan kulit
hitam sangat kental terasa. Para asisten rumah tangga sekaligus pengasuh
anak-anak kecil di masa itu pun mengalami diskriminasi dan perilaku rasis dari
para majikan. Mereka berangkat kerja dengan bus khusus yang isinya hanya orang
kulit hitam, mereka tinggal id perkampungan kulit hitam, dan anak-anak gadis
mereka sudah dipersiapkan menjadi asisten rumah tangga, generasi selanjutnya.
Sementara itu tuan rumah adalah orang-orang sosialita kulit putih yang lebih
tahu tentang cara bersosialisasi daripada mengurus anak. Bahkan mendiamkan anak
yang rewel saja mereka tidak tahu caranya, termasuk bagaimana jika si kecil
ingin buang air.
Perilaku rasis dari sejawat sosialita ini mendapat tentangan
dari Skeeter, seorang gadis cerdas yang bercita-cita menjadi jurnalis dan
penulis. Ia awalnya menulis sebuah kolom tentang masalah urusan domestik rumah
tangga di koran yang menggajinya. Karena tidak terbiasa mengurus rumah maka ia
bertanya pada salah satu asisten rumah tangga yaitu Aibileen. Percakapannya pun
dilakukan dengan takut-takut karena kemudian Aibileen diminta untuk bercerita
tentang kehidupannya sebagai asisten rumah tangga kulit hitam di rumah kulit
putih.
Ia akhirnya mengagkat isu tentang perilaku diskriminasi yang
diterima oleh para asisten rumah tangga. Salah satu yang paling saya ingat
adalah tentang toiet yang dipisah antara kulit hitam dan kulit putih. Toilet
kulit hitam dianggap kotor, penuh dengan kuman, dan bisa menyebarkan penyakit
berbahaya. Banyak hal-hal lainnya yang kemudian bisa menjadi sebuah bukti
perilaku rasis warga Amerika.
Di tahun itu juga pembunuhan terhadap John F. Kennedy,
presiden Amerika Serikat, pembela kesetaraan hak asasi manusia dan kesetaraan
kulit hitam dan putih terjadi. Semua orang kulit hitam dipersekusi dan makin
ketakutan. Bagi Aibileen, menyuarakan pendapat untuk proyek buku Skeeter sama
seperti mengadu nyawa bagi Aibileen dan asisten rumah tangga lainnya.
Adalah seorang pembantu yang bernama Minnie yang merasa
terhina karena suatu malam di tengah hujan petir deras ia tak bisa menggunakan
toiletnya yang ada di luar rumah. Ia nekad memakai toilet majikan dan kemudian
dipecat karenanya. Demi hak dasarnya yaitu persamaan hak menggunakan toilet dan
hak-hak lain maka ia mendorong Aibileen dan asisten rumah tangga lain yang
lebih dari speuluh orang jumlahnya untuk bersuara lewat buku yang ditulis
Skeeter.
Film ini adalah salah satu film yang menjadi box office di peluncuran perdananya.
Berbagai penghargaan juga berhasil disabet baik oleh para artisnya. Academy
Award untuk aktris wanita terbaik, dan Golden Globe Award untuk artis pendukung
wanita terbaik adalah dua dari sekian banyak pengharagaan yang diberikan untuk
film ini.
Terlepas dari penghargaan dan popularitas yang disabet, film
ini menjadi pengingat akan sejarah kelam bangsa besar seperti Amerika Serikat
yang sebenarnya sampai sekarang pun masih berjuang melawan rasisme. Ini juga
menjadi catatan bagi saya dan bisa jadi Sahabat semua, untuk belajar tentang
kesetaraan hak dan antirasisme.
Bagian paling saya suka di film ini adalah ketika Minnie
berganti majikan dan bekerja di kediaman Celia, yang dikucilkan teman-teman
kulit putihnya karena ia dianggap sebagai wanita murahan karena menjadi istri
dari mantan pacar salah satu kaum sosialita. Celia adalah wanita baik yang
tidak rasis dan bersahabat. Ia juga memperlakukan Minnie lebih dari sekedar
asisten rumah tangga.
Bagian lain yang saya suka adalah ketika buku yang ditulis
Skeeter berhasil terbit dan menjadi best seller. Semua orang membacanya, bahkan
para elit sosialita yang kemudian menjadi malu dan saling lempar tudingan, padahal
jelas-jelas mereka adalah kaum rasis yang ditulis di buku.
Bagi saya film ini ratingnya 4,5 dari 5. Sangat menghibur,
sangat realistis, dan sangat menyenangkan untuk ditonton berkali-kali. Saya
berniat menontonnya lagi akhir pekan ini untuke kelima kalinya J
#TantanganReviewFilm
#ODOPBatch6
#OneDayOnePost
Suka ngebayangin filmnya. Lewat review ini
ReplyDelete:D yuk ditonton
DeleteWah bagus sepertinya filmnya, makasih mba reviewnya
ReplyDeleteGa bakal nyesel, bagus pake banget hehehe...yuk ditonton mb
Deletekayaknya bagus deh...
ReplyDeletekayaknya bagus deh...
ReplyDeleteEmang bagus Bapaaaak
DeleteKeren kayaknya filmnya mbak hehe, belum pernah nonton
ReplyDeleteAyo ayo ditonton mbak
DeleteSemoga bisa nonton segera hehe
ReplyDelete