![]() |
sumber: detikfood |
“Adin, nggak
makan?” sahabatku menepuk pundakku dan mengajakku pergi ke kantin kampus. Sudah
jadi ritual harian kami, setelah kuliah pertama hari Senin kami mengobrol
santai sambil jajan di kantin Bu Eko.
“Nggak, Mit. Sorry
lain waktu ya?” pintaku tanpa memindahkan mataku dari buku yang baru kubeli
semalam di acara diskon buku besar di kotaku.
“Tumben Din. Yakin nih nggak lapar? Kamu puasakah? Eh, tadi
kamu baru minum air setengah botol, jadi kamu nggak puasa.” Mita meralat sendiri
pernyataannya.
“Iyalah, sekali-sekali.” Kujawab singkat, aku tak ingin Mita
tahu aku sedang berdiet. Walaupun sahabat dekat, jika menyangkut hal-hal
positif baru pasti dia akan menanggapinya dengan suka cita yang menurutku
terlalu berlebihan. Atau dia akan menceritakan pada teman-teman lain dan
menjadikanku sebagai role model atas
suatu perbuatan yang menurutku biasa-biasa saja dan malah membuatku merasa tak
nyaman.
“Hm…lagi diet ya?”Mita menggodaku dan kurasa nada bicaranya
mengandung unsur investigasi. Ah, tak ada hal tentangku yang ingin dia
lewatkan.
“Nggak diet Mit, cuma tadi sudah kenyang aja.” kujawab
bohong dengan alasan paling humanis dan masuk akal yang bisa kubuat. Kuyakin
Mita akan berhenti mengajakku atau menanyakan banyak hal padaku hanya karena
aku tidak ikut ritual jajan hari Senin.
“Ya udah deh.
Kalau kamu mau ikut nanti tinggal kabari ya? Jawabnya sambil menggoyang
gawainya, menekankan padaku betapa pentingnya berkabar soal jajan di kantin
itu.
“Iya, beres.” Jawabku singkat sedikit tersenyum.
“Oke lah. Aku ke kantin dulu ya Din? Mau antri nih,
teman-teman ingin coba menu baru di Lezato. Warung baru sebelah kantin Bu Eko.
Jualan mi ayam ceker pedas loh. Saking enaknya sampai harus antri.” ujar Mita
mengakhiri deskripsi rencananya.
“Mi ayam ceker pedas?”kutelan ludahku membayangkan kaki ayam
berselimut bumbu merah kecoklatan dengan resep tumisan yang aduhai. Diletakkan
di atas tumpukan mi kenyal berkuah bening dengan apungan lemak ayam di
permukaan kuahnya. Tambahan daun bawang dan bawang goreng yang melimpah dipadu
acar mentimun yang asam manis. Oh nikmatnya.
“Aku ke kantin dulu ya Din?”Mita membuyarkan lamunanku.
“Ikut Mit.” Jawabku tak ingin tertinggal antrian mi ayam
yang kabarnya termasyur di kampus.
Wih sedapnya mi ayam ceker pedas, jd ngiler juga 😊
ReplyDeletehe he he...makasih udah mampir mb
Delete